Skenario, adegan layar (screenplay) atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra. Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. Tulisan standar untuk skenario adalah Courier ukuran 12.

Dan berikut adalah contoh dari format penulisan skenario :

  1. Judul Scene
    Biasanya film terbuat dari beberapa scene yang menampilakan beberapa adegang dan latar. Keterangan latar atau tempat menandakan di mana adegang dibuat. Biasanya istilah EXT digunakan untuk keterangan adegan dalam ruangan, sedangkan INT untuk adegang di dalam ruangan.

  2. Nama Pemeran
    Sebenarnya, format skenario internasional dalam penulisan nama tidak umum dituliskan. Namun, di Indonesia ada beberapa penulis skenario menganggap menuliskan nama penting dan berada tepat di bawah judul scene.

  3. Deskripsi Visual
    Deskripsi mengenai keterangan suasana, tempat kejadian, dan peristiwa yang ada dalam scene tersebut, deskripsi ini yang akan diterjemahkan sutradara dalam menghasilkan visualnya. Contoh:

    “Madrim memanggul sebuah karung, berjalan melintas depan warung nasi. Langkahnya cenderung cepat khas kuli yang sedang memanggul barang. Si Pemilik Warung (merangkap rentenir), pria bertampang okem, menegurnya. Sementara pelayan perempuan berkulit gelap dan bertampang sangat dusun (padahal sebetulnya manis), ialah keponakan si Pemilik Warung bernama naryati, melayani para tamu warung sambil sesekali memandang iba pada Madrim.”

  4. Tokoh Dialog
    Bagian ini hanya menerangkan NAMA dari tokoh (karakter) yang sedang mengeluarkan vokal, baik dialog maupun monolog.

  5. Beat
    Beat atau irama dalam skenario film merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui emosi tokoh di mana nantinya akan terlihat dalam bentuk ekspresi. Beat inilah yang menjadikan dialog yang diucapkan dan laku menjadi sinkron hingga memiliki arti dan motivasi.

  6. Dialog
    Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa dialog berisi kata-kata yang diucapkan tokoh. Format penulisan dialog adalah Times New Roman, 12 pt, huruf kecil, posisi agak ke tengah di bawah nama Tokoh. Ada beberapa hal saat menyusun format dialog, yaitu:
    • Siapa yang berdialog.
    • Dengan siapa dia berdialog.
    • Apa latar belakang tokoh tersebut. Misalnya  ia lulusan apa, berasal dari budaya mana, usianya berapa, dan lainnya.
    • Di mana terjadinya dialog tersebut.
    • Bagaimana suasana hati tokoh yang berdialog.
    • Apa tujuan dialog tersebut, apakah permohonan, ancaman, dan sebagainya.

  7. Transisi
    Seperti yang sudah dikatakan bahwa film terdiri dari beberapa scene. Nah, transisi dalam skneario berfungsi nuntuk peralihan dari scene datu ke scne lainnya. Biasanya dipakai istilah CUT TO, FADE OUT- FADE IN, DISSOLVE TO. Tujuan transisi selain sebagai pengait antar scene, dari ending scene menuju scene berikutnya, transisi bisa juga untuk memaknai adegan tertentu, misalnya mimpi dengan menggunakan DISSOLVE TO, atau melamun/membayangkan sesuatu dengan menggunakan transisi lainnya yang sesuai.

No comments:

Post a Comment