Judul  : Perbedaan Pemahaman Ajaran Islam  antara Muhammadiyah dan Nahdlatul ‘Ulama di Desa Ngunut


Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo· Jurnal : MUADDIB

· Volume dan Halaman :Vol 03 no 01 12 Halaman
· Tahun Terbit : 2013
· Penulis: Ahmad Muslich
· Reviewer : Catur Sugiharto
· Tanggal Review : Januari 2019
· Tujuan Penelitian : mengetahui tentang konflik dan integrasi yang terjadi
· Subjek Penelitian  : desa Ngunut Kecamatan Babadan

Kabupaten Ponorogo· Metode Penelitian  : observasi partisipasi

· Definisi Operasional Variabel (Dependen & Independent) :
  Dependen : desa ngunut
  Independen : perbedaan pemahaman
· Hasil Penelitian   :  pertentangan sosial dan integrasi tidak hanya berdampak negatif tetapi ada dampak positifnya
· Kelebihan Penelitian : Dalam penelitian menggunakan 3 metode yang digunakan yang dapat memudahkan penelitian
· Kekurangan Penelitian : Kurangnya subjek penelitian

Tanggapan :


Memperbincangkan tentang ranah perbedaan antara kedua organisasi sosial keagamaan, membuat keduanya seakan memiliki jarak satu sama lain yang pada akhirnya mengganggu silaturahmi dan menimbulkan kecurigaan dikalangan masyarakat yang menjadi anggota atau menggunakan ideologi keduanya.
Salah satu contoh kecil  kerugian  itu adalah misalnya  mengganggu silaturahmi. Warga NU tidak begitu  mudah diterima bekerja di lembaga Muhammadiyah,  dan sebaliknya. Orang Muhammadiyah tidak mudah diterima di sebuah departemen, jika pimpinan departemen itu warga NU.
NU dan Muhammadiyah adalah organisasi bukan masalah fiqih. Hanya dalam konteks di Indonesia, NU dan Muhammadiyah mewakili dua golongan besar umat islam secara fiqih juga.
Walaupun banyak pandangan yang bersebrangan, namun ada satu benang merah yang menyatukan keduanya. Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama lain, tidak berat sebelah dan menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.
Seperti menurut budayawan nasional Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun. NU dan Muhammadiyah itu sebenarnya tidak ada bedanya, karena Muhammadiyah itu artinya berkarakter Muhammad sementara NU bermakna kebangkitan ulama.
Semangat dalam gerakan dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam semata – mata tidak boleh mengganggu kesatuan dan persatuan umat, umat harus tetap bersatu. NU dan Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan yang juga menjadi pelaku serta saksi dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, jadi keduanya biarlah menjadi wadah dan pengontrol untuk para umat muslim di Indonesia dalam melakukan kehidupannya.

Jurnal : http://journal.umpo.ac.id/index.php/muaddib/article/download/61/55

No comments:

Post a Comment